Fundamentalisme
berasal dari agama Protestan.Pemeluk agama Kristen Protestan inilah yang
pertama kali memakai istilah fundamentalisme, yaitu mereka ingin kembali kedasar-dasar
ajaran agama dengan keinginan menafsirkan Kitab Suci secara harfiah dan menganggap
Kitab Suci tidak pernahsalah.
Dalam perekembangan
selanjutnya, pengertian fundamentalismemerujuk kepada semua pemeluk agama. Fundamentalisme
adalah sikap yang ingin kembali keajaran Kitab Suci dan perilaku para nabi yang
di dalam agama Islam disebut sunnahatauhadits. Fundamentalisme mempunyai dua konotasi
yaitu jelek dan bagus. Para ulama dan intelektual agama mengartikan fundamentalisme
dengan konotasi yang bagus.
Radikalisme
berasal dari kata filsafat yaitu radic yang berarti berfikir secara mendalam menelusuri
suatu akar masalah. Ilmuhukum, ilmukedokteran, ilmufisika dan lain-lain jika bicara
dalam filsafat ilmu akan berbicara mengenai hakekat realitas. Radic pada mulanya berkembang dalam bahasa filsafat,
tapi begitu radikalisme berkembang menjadi perbuatan, ia menciptakan terorisme.
Dalam strategi perang, terror adalah Grand Strategy (strategipamungkas) yang
biasanya digunakan oleh kelompok yang lemah melawan kelompok yang kuat. Misalnya
dalam peranggerilia, karena tidak mempunyai senjata cukup kuat menghadapi musuh,
maka dipilihlah strategi Fit and run, Hantamdanlari. Sekarang ini, terror telah
menjadi salah satu cabang dalam Ilmu, tentara, ilmustrategi, danilmuintelejen.
Saran
Menghentikan
konflik melelahkan yang melanda negeri ini dari tahun ketahun, seperti kelompok
antara yang pro dan kontra kenaikan BBM. Menumbuhkan kehidupan yang ramah yang
bersendikan keseimbangan, toleransi, moderat, dan keadilan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Kemudian
saran untuk Umat Islam; membangun dan menghidupkan ukhuwahislamiyah,
silaturrahmi antara dua oraganisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah
sampai kepada lapisan bawah, perlu dibangun hubungan yang intensif dan harmonis
antara ulama dan birokrat, masuk Islam secara kaffah (keseluruhan); dalam arti
agama yang damai dan berkeadilan, dan memunculkan Islam sebagai rahmatanlil’alamin
menuju ummatanwasathan yang bias mengintegrasikan umat dan bangsa. Saran kepada
Barat; radikalisme dan terorisme bukan bentuk pertentangan antara Islam dan
Barat tapi adalah musuh bersama, menumbuhkan hubungan yang saling menghargai antar
umat dan budaya yang berbeda dalam era globalisasi, radikalisme dan terorisme bersumber
dari kemiskinan, keterbelakangan, dan menyeru kepada negara-negara maju,
khususnya Amerika, agar berlaku adil dan tidak menggunakan standarganda dalam memecahkan
konflik Israel-Palestina. Saran untuk umat Islam negara-negara tetangga;
membentuk dan mendirikan Center for moderate Moslem (CMM) di negara-negara mereka.
CMM sudah berdiri di Manila, Singapura dan Kuala Lumpur. Sekarang ini kita sedang
mengadakan pembicaraan dan berhubungan dengan negara-negara Asean mengumpulkan ulama
dan intelektual bias diajak berfikir menuju umat yang moderat.
Masalah
Dunia
internasional mengalami konflik yang kita sebut sebagai radikalisme dan pelakunya
kita sebut teroris.
Kita
sekarang hidup di era globalisasi dengan kecanggihan teknologi informasi yang
sangat luar biasa. Kecanggihan teknologi informasi membuat kita bias mengetahui
apa yang terjadi di belahan bumi lain dalam hitungan menit. Kita seperti hidup di dalam sebuah kampung besar, tidak ada
satu pun bangsa yang bias dan sanggup mengisolasi diri. Dampak tragedi 11
September 2001 di New York terasa juga bagi Indonesia. Terorisme telah membuat hidup
masyarakat tidak aman, tentram dan nikmat. Terorisme selalu membuat kita dihantui
rasa takut. Inilah yang menyebabkan perhatian masyarakat internasional meningkat
terhadap masalah terorisme. Para teroris yang dicari dan dikejar oleh Amerika adalah
para mujahidin Afghanistan saat terjadi perang Afghanistan-Rusia. Pelatih para tentara
dan mujahidin Afghanistan melawan komunisme Rusia adalah Amerika dan Inggris. Para
Mujahidin Afghanistan berhasil memenangkan perang melawan Rusia yang kuat karena
ada special force dibelakang mereka yang mendukung, melatih dan membimbing mereka
mengalahkan Rusia. Para mujahidin Afghanistan dilatih untuk melawan komunisme Rusia
pada waktu itu. Ketika terjadi perang Afghanistan-Rusia, Amerika mempunyai sekutu
yang bernama Oshama bin Laden. Keluarga Oshama adalah keluarga pemborong utama
di Arab Saudi, bapaknya adalah pemborong utama keluarga raja. Dengan bergulirnya
waktu, posisi Bapak Oshama tergeser sebagai pemborong utama kerajan Arab Saudi.
Oshama tidak dapat menerima hal ini dan bicara macam-macam yang menyinggung keluarga
kerajaan Saudi Arabia. Kerajaan Saudi keras dalam menindak orang-orang yang
bicara macam-macam mengenai kerajaan. Oshama langsung dicari dan dikejar oleh pemeritahan
kerajaan Arab Saudi. Inilah yang membuat Oshama meninggalkan Saudi Arabia dan melarikan
diri ke Sudan. Dalam pelariannya, Oshama menggunakan kesempatan bergabung dan membantu
mujahidin Afghanistan termasuk pelajar-pelajar Indonesia yang belajar di Eropa. Inilah awal dari sebuah kekuatan melawan
negara super power. Tragedi 11 September
sangat menarik kalau kita lihat dari segi tentara.
Amerika
mempunyai strategi perang yang berbeda dari sebelumnya. Dalam perang, Amerika tidak
menunggu musuh tapi menjemput musuh. Amerika akan berusaha menghancurkan musuh sejak
musuh bergerak dari tanah air mereka. Amerika akan menghancurkan musuh di
negerinya sendiri, di pantai musuh, di laut musuh, dan di pantai Amerika sebelum
mereka berhasil memasuki daerah Amerika. Hal ini diilhami oleh peristiwa Pearl
Harbor yang menelan banyak nyawa tentara Amerika pada Perang Dunia ke II. Tujuan
Amerika masuk keAfganistan untuk mencari kelompok al-Qaeda yang dianggap membahayakan
keselamatan rakyat Amerika. Sungguh tragis, Gedung kembar WTC yang merupakan
lambing kebangganAmerika, dihancurkan tidak dengan senjata hebat dan canggih,
tapi hanya memakai pesawat komersial berisi bahan bakar penuh yang ditabrakkan sehingga
menimbulkan kebakaran sangat luar biasa dan mampu meruntuhkan gedung WTC. Model
radikalisme yang menarik perhatian dunia internasional saat ini adalah Radikalisme
agama. Saat ini radikalismebergeser dari cara berfikir secara filsafat berubah menjadi
gerakan politik keagamaan, bukan agama, tapi agama yang dipolitisir Yaitu orang
beragama yang menganggap hanya dirinyalah yang benar, sedangkan orang lain
salah, hanya dirinyalah yang masuk surga, sementara yang lain masuk neraka,
menilai lemah iman orang Islam di luar dirinya dan kelompoknya karena hanya membela
Islam dengan kata-kata, tidak dengan perbuatan seperti yang telah mereka lakukan.
Ada radikalisme dalam bidang politik; radikalisme suatu negara yang lemah melawan
pendudukan negara yang kuat dengan bom bunuhdiri atau menggunakan cara-cara
yang lain yang mengancam jiwa pelakunya. Untuk memotifasi hal ini, mereka menggunakan
idom-idom keagamaan, seperti janji surga dan kedudukan yang mulia di sisi Tuhan. Inilah yang
dipompakan kedalam benak para radikalis. Penyebab lain dari radikalisme tidak hanya
radikalisme agama, tapi juga kemiskinan. Orang-orang yang terlibat terorisme adalah orang-orang yang sosial
ekonominya lemah. contohnya di Palestina, orang-orang yang tinggal di asrama Pelastina
hidupnya susah dan melarat. Inilah yang membuat mereka memilih lebih baik mati berperang
daripada mati kelaparan. Faktor-faktor lain yang menyebabkan terorisme adalah penindasan,
keterbelakangan sosial dan ekonomi serta rendahnya pendidikan.
Solusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar